Berkunjung ke Ujung Genteng

Baru-baru ini saya pergi ke Ujung Genteng dan tak sabar untuk cerita tentang perjalanan ini ke kalian!

Awalnya, saya pikir di sana hanya akan melihat penyu, tetapi ternyata ada banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan. Kami menginap selama 3 hari dan memiliki kegiatan yang padat:

Hari Pertama: 

  • Kuil Vihara Nam Hai 

Kami berangkat dari Jakarta sekitar pukul 7 dan tiba sekitar pukul 10 di Vihara Nam Hai, sebuah kuil Buddha yang tak diduga ada di wilayah pedesaan Sukabumi. 

  • Air Terjun Curug Cimarinjung 

Kami ke sana saat musim hujan baru dimulai dan melihat ada air terjun kecil. Menurut informasi, pemandangan akan sangat indah saat berada di puncak musim hujan. 

  • Konservasi Penyu Ujung Genteng (Konservasi Penyu Pangumbahan) 

Kami tiba di hotel pada sore hari dan langsung menuju pusat konservasi untuk mempelajari apa yang mereka kerjakan (mengumpulkan telur setiap malam, menguburkannya di taman penangkaran untuk melindunginya dari pemburu dan predator, dan sebagainya). Kemudian menyaksikan petugas konservasi melepaskan bayi-bayi yang menetas semalam. Sangat mengharukan melihat makhluk kecil ini berenang menuju lautan yang luas sendiri. 

  • Pantai Penyu 

Pantainya sangat indah (matahari tidak terlalu cerah saat kami berkunjung ke sana, sehingga foto-foto yang kami dapatkan tidak memperlihatkan Pantai Penyu dalam kondisi terbaiknya selain pasir putih yang lembut dan air biru jernih), relatif sepi (di luar hari libur umum) dan merupakan tempat berselancar yang terkenal (untuk peselancar mahir – Ujung Genteng turtle surf wave point).

Di Konservasi Penyu Ujung Genteng

Hari Kedua: 

  • Melihat Penyu dan Melintasi Alam

Kami bangun jam 4 pagi dan melihat beberapa induk penyu di pantai sedang kembali ke laut setelah bertelur, sungguh pemandangan yang luar biasa! Kemudian kami berjalan melintasi alam sepanjang pagi dengan pemandu lokal (berjalan di pantai, mendaki batu-batu, mendatangi pantai yang masih alami, dan kembali pulang melalui hutan mangrove). 

  • Museum Megalodon 

Sayangnya, museum kecil ini tutup ketika kami tiba karena adanya proyek konstruksi di sekitarnya. 

  • Menjelajahi Gua (Gua Gunung Sungging) 

Anak-anak sangat tertarik dengan kegiatan ini, tetapi pemandu kami sepertinya tidak tahu jalan, jadi kami hanya sampai ke sekitar pintu masuk. 

  • Perjalanan dengan Perahu (Dermaga Perahu, Curug Cikaso) 

Ini adalah acara puncaknya: kami naik perahu tradisional selama sekitar satu jam, melewati hutan hujan. Ada desa-desa kecil, tetapi alam sekitarnya sungguh indah. Rasanya seperti menyegarkan mata dengan melihat deretan hijau.

Hari Ketiga

  • Mengunjungi pasar ikan di pelabuhan terdekat (sayang sekali saya tidak membawa cooler box untuk membawa pulang ikan segar yang baru saja ditangkap ke Jakarta!)
  • Singgah sebentar di Amandaratu Resort yang tidak lagi beroperasi tetapi masih terbuka untuk mereka yang ingin menikmati pemandangan spektakuler dari tebing. 
  • Kembali ke Jakarta (padahal kami ingin sekali tinggal beberapa hari lagi untuk menikmati pantai).

View dari Amandaratu Resort

Tempat Menginap 

  • Kami menginap di Batu Besar Surf and Turtle Hotel, sebuah hotel yang nyaman dan tenang dengan pemandangan indah ke ladang hijau. Hanya berjarak 5 menit berjalan kaki dari Pantai Penyu. Ada banyak akomodasi lain di sepanjang pantai. Hampir setiap saat kami makan di sana dan menikmati makan malam BBQ di Doris cafe tidak jauh dari hotel.

Cara Menuju ke Sana

  • Perjalanan mencapai lokasi sedikit melelahkan. Kami berkendara selama sekitar 6 jam dari Jakarta. Sekitar 1,5 jam di jalan tol, namun sisanya melalui jalan berliku dan di beberapa tempat sangat memerlukan perbaikan jalan. Anak-anak merasa mual, jadi akan lebih baik jika membawa obat dan kantong plastik.

Apa yang Harus Dibawa 

  • Jika anda berencana untuk berjalan, siapkan sepatu jalan yang nyaman dan dapat digunakan di air apabila anda perlu menyeberangi sungai dan sejenisnya, jas hujan, topi, sarung tangan (berguna ketika kami mulai mendaki di bagian pantai yang berbatu)
  • Teropong (untuk melihat penyu dari kejauhan, kami juga menggunakannya untuk melihat beberapa burung yang sangat bagus dari perahu) 
  • Lampu kepala atau senter untuk mengunjungi gua 
  • Pakaian renang

Kapan Harus Pergi 

Waktu yang tepat untuk pergi tergantung pada apa yang ingin anda lakukan atau lihat: 

  • Kami diberitahu bahwa penyu bertelur sepanjang tahun, dengan puncak musim bertelur pada bulan Juni hingga September. Telur biasanya menetas 50 hingga 70 hari kemudian. 
  • Musim selancar bertepatan dengan musim kemarau, dari April hingga Oktober. 
  • Air terjun akan terlihat paling indah saat musim hujan.

Batu Besar Surf and Turtle Hotel,