Expat Chronicles – Membesarkan anak di Jakarta sebagai orang asing

Di Yuk Baca, kami suka belajar dari hal satu ke hal yang lain, mendengar orang lain bercerita tentang pengalamannya, dan sangat ingin belajar tentang kebudayaan lainnya. Oleh sebab itu, kami akan secara rutin menyajikan wawancara dengan para orang tua Indonesia yang sedang membesarkan anak-anak di seluruh dunia, serta orang tua asing yang membesarkan anak-anak mereka di berbagai daerah di Indonesia. Mari kita mulai rangkaian ini dengan Vi, pendiri Yuk Baca, yang berkebangsaan Prancis-Vietnam dan saat ini tinggal di Jakarta.

Latar Belakang Saya 

Saya lahir di Prancis dari orang tua asal Vietnam, besar di pinggiran Paris, dan pindah ke China untuk kuliah. Awalnya, saya hanya berencana tinggal di sana selama setahun, tetapi akhirnya saya tinggal selama total 10 tahun! Anak-anak saya lahir di sana, dan kami semua pindah ke Jakarta 9 tahun yang lalu karena pekerjaan suami saya. Ini benar-benar perjalanan yang menarik!

Tentang Kasih Sayang Terhadap Anak-Anak

Anak-anak Prancis umumnya dibesarkan dengan harapan bahwa mereka seharusnya bisa berperilaku seperti orang dewasa cilik. Sejak usia sangat kecil, mereka harus bisa duduk diam di meja, makan makanan yang sama seperti orang dewasa, punya etika makan yang baik dan sebagainya.

Hal ini sangat berlawanan dengan di Indonesia, di mana orang-orang sepertinya memiliki kesabaran tak terbatas terhadap anak-anak dan sangat pemaaf. Hidup di sini sudah pasti membuat saya jadi orang tua yang lebih santai.

Tentang Makanan 

Anak-anak saya suka makanan Indonesia dan lebih suka masakan Asia daripada makanan Barat. Anak laki-laki saya suka segala makanan berkuah (seperti soto ayam), anak perempuan saya suka jajanan dan dia terobsesi dengan cincau! Kami harus selalu sedia beberapa gelas di kulkas.

Ketika anak perempuan saya berhenti minum susu bayi, dia kurang suka minum air putih, tetapi ada satu minuman yang dia suka yaitu air kelapa. Sampai hari ini, air kelapa masih jadi minuman favoritnya, kami membelinya di pinggir jalan setiap hari.

Emma dan minuman favoritnya

Tentang Ulang Tahun 

Wow! Ulang tahun di Jakarta benar-benar berbeda! Di Prancis, pesta ulang tahun berarti membuat sendiri kue ulang tahun, dan hanya membeli jus dan permen. Tidak ada tema atau hiburan khusus, jarang sekali ada bagi-bagi goody bag dan kalaupun ada pasti isinya tidak bisa sesuai keinginan! Mengundang keluarga besar atau bahkan seluruh kelas adalah hal yang tidak biasa, karena biasanya hanya pesta kecil.

Pesta ulang tahun di Jakarta adalah kebalikannya, dan bagi saya, hal itu menunjukkan betapa orang Indonesia adalah tuan rumah yang murah hati dan suka pesta besar 🙂

Elliott dan Emma tidak terlalu suka kue, tetapi mereka lebih suka nasi tumpeng untuk ulang tahun mereka.

Elliot di hari ulang tahunnya yang ala Indonesia

Tentang Buku Anak-anak 

Saat saya pindah ke sini, saya mencari buku bergambar untuk anak-anak saya, yaitu buku berbahasa Inggris untuk saya bacakan kepada mereka, dan buku berbahasa Indonesia yang bisa dibacakan oleh pengasuh kami. Ternyata pilihan bukunya terbatas dan mahal, sehingga dari situlah muncul ide Yuk Baca.

Hidup di Desa di Dalam Kota Besar

Ketika kami baru pindah ke Jakarta, kami tinggal di apartemen di pusat kota dan kami sangat merasa kekurangan ruang terbuka. Untungnya kami pindah ke lokasi lebih jauh, cukup berjalan kaki menuju sekolah anak-anak kami. Setiap hari, kami berjalan melalui lingkungan perumahan kecil dan sebuah pemakaman. Rasanya seperti desa kecil, bisa melihat anak-anak menerbangkan layangan, tukang sayur lewat di depan rumah, ayam-ayam yang berkeliaran berkejaran, dan anak-anak saya memberi nama untuk setiap kucing jalanan yang ditemui (banyak sekali!!!). Ketika langit sedang biru, merupakan pengalaman yang menyenangkan dan rasanya seperti jauh dari keramaian kota.

Pemakaman hijau yang dilalui menuju sekolah

Tentang Satwa Liar di Perkotaan 

Meskipun kami tinggal di kota besar, satwa liar ada di mana-mana: banyak burung di hutan bakau di Utara Jakarta, dan terdapat beberapa pengamatan menarik juga di rumah kami sendiri  seperti musang luwak yang berjalan di atas dinding pada malam hari, kelelawar beterbangan saat senja, kadang-kadang juga ada biawak dan ular! Dulu ada lahan kosong di sebelah apartemen kami, dan di sana kami melihat seekor monyet!

Kami sering sekali menolong hewan, kebanyakan adalah kucing liar yang kami temukan di perjalanan menuju sekolah. Dan yang terakhir ada seekor burung yang jatuh tepat di depan saya dan kesulitan untuk terbang sehingga kami harus membawanya pulang.

Masih banyak hal yang bisa saya ceritakan tentang membesarkan anak-anak kami di sini! Tetapi harus saya cukupkan, terima kasih sudah membaca!