Expat Chronicles: Ade Puspita on living in Abu Dhabi

Our little family
Hi, I’m Ade!

I’ve been living in Abu Dhabi with my husband and our 6 years old daughter since 2019. We moved here because my husband works in the Oil and Gas industry, and he got an exciting job offer. It all happened so fast, and before we knew it, we were packing our bags and leaving Indonesia behind.

 

How We Ended Up in Abu Dhabi

Back when we lived in Bintaro, both my husband and I were working nonstop. I was a banker, and my husband had a full-time job during the week, plus he was a professional drummer on the weekends. To top it off, we had a baby. We barely had any time for ourselves or each other, and it started to feel like we were just surviving instead of living. That’s when I suggested maybe we look for a fresh start somewhere else. Luckily, my husband got an offer to move to Abu Dhabi, and everything happened really fast after that!

 

How Moving strengthened our relationships

Abu Dhabi feels pretty familiar to us as Indonesians. The weather’s warm, and since it’s a Muslim country, things like finding halal food or a place to pray are super easy. But the early days were challenging—we had to find a new home, make new friends, and settle into a whole new life. It took us a couple of years to truly feel settled.

One of the biggest adjustments? Learning to run our household. In Jakarta, we lived close to my parents, and I had help from a nanny with both my daughter and the housework. My husband was almost never home due to work, and he’d never lived away from his parents before we got married. So, when we moved to Abu Dhabi, it was a huge shift. Suddenly, we had to figure everything out ourselves—cooking, cleaning, raising our daughter—it was all new territory.

Honestly, I feel so empowered now. It’s changed our relationship and the way we raised our daughter too. My husband and I make a great team and really work together to keep our home running and our family happy.

Weekends at Abu Dhabi Beach
On achieving a healthier work-family balance

Our daily life now looks totally different from what it was in Jakarta. I stopped working so I could spend more time with my family, and my husband’s hours are great—he works from 8 am to 4 pm, except Fridays, which are half-days. Plus, the lack of traffic here means we get so much extra time together. We each have more space for ourselves too to pursue hobbies: my husband’s into running now and I’ve gotten really into yoga and pilates.

 

Staying Active in Abu Dhabi

When the weather’s nice (which is about half the year), we spend a lot of time outdoors. We love picnicking at the beach, going to parks, playgrounds or hiking to another Emirates. There’s a beautiful, clean family beach close to downtown that we visit often. And during the hotter months, we stay active indoors. There are so many fun options—indoor climbing, theme parks, rollerblading—it’s hard to run out of things to do. We live near Abu Dhabi Children’s library, where we can read and borrow all kind of children’s books for free. The easy access to that library has had a big role in turning my daughter into an avid reader.

Run & Ride with our Indonesian friends
 
Embracing Cultural Diversity

One of the things I love most about Abu Dhabi is how diverse it is. Over 80% of Abu Dhabi’s population are expats. It’s a real melting pot of cultures. My daughter goes to an international school where the main language is English, and her classmates are from all over—India, Russia, Romania, you name it. I’ve also made friends from all different backgrounds through school, which has been an enriching experience.

The quality of education here is really high too. My daughter’s school is amazing, and she has access to after-school programs with incredible teachers, from gymnastics, swimming, dance to piano lessons. I feel like we wouldn’t have been able to find this level of education in Indonesia, or if we did, the price and long commutes would have made it impossible.

Staying Connected to Indonesia

Despite all the change, we’re lucky to have a strong Indonesian community. There are about more than 10,000 of us here, and we’ve made a good group of friends. We also have a few Indonesian restaurants in Abu Dhabi, our favorite is Rempah Restaurant (@rempah.ae), it feels like a piece of home away from home. Plus, our family has grown to love Arabian food too, so we’ve really embraced the local cuisine!

We make it a point to fly back to visit our families in Indonesia once a year, which is always a refreshing break especially during hot summer months in Abu Dhabi. Living far from relatives is definitely a sacrifice, but we’ve also grown and gained so much from our move to Abu Dhabi. It’s been a journey full of learning and new experiences, and we really appreciate how it’s shaped our family.

Hai, saya Ade!

Saya sudah tinggal di Abu Dhabi bersama suami dan putri saya (sekarang usianya 6 tahun!) sejak 2019. Kami pindah ke sini karena suami saya bekerja di industri Minyak dan Gas, dan dia mendapat tawaran kerja yang sangat menarik. Semuanya terjadi begitu cepat, dan sebelum kami menyadarinya, kami sudah mulai menyiapkan kepindahan kami dan meninggalkan Indonesia.

 

Bagaimana Kami Berakhir di Abu Dhabi
Dulu, ketika kami tinggal di Bintaro, suami dan saya bekerja full time. Saya seorang banker, dan suami saya seorang engineer, ditambah dia juga seorang drummer profesional di akhir pekan. Saat anak kami lahir, kami hampir tidak punya waktu untuk diri sendiri atau satu sama lain, dan mulai merasa seolah-olah kami hanya bertahan hidup dari hari ke hari. Saat itulah saya menyarankan mungkin kami bisa mencari awal yang baru di tempat lain. Untungnya, suami saya mendapat tawaran untuk pindah ke Abu Dhabi, dan segalanya terjadi sangat cepat setelah itu!

 

Bagaimana Kepindahan Ini Memperkuat Hubungan Kami

Abu Dhabi terasa cukup akrab bagi kami sebagai orang Indonesia. Cuacanya hangat, dan karena ini negara Muslim, mencari makanan halal atau tempat untuk sholat sangat mudah. Namun, hari-hari awal cukup menantang—kami harus mencari rumah baru, menjalin pertemanan baru, dan menyesuaikan diri dengan kehidupan yang sepenuhnya baru. Butuh beberapa tahun bagi kami untuk benar-benar merasa nyaman.

Salah satu adaptasi terbesar? Belajar mengelola rumah tangga kami. Di Jakarta, kami tinggal dekat dengan orang tua, dan saya mendapat bantuan dari pembantu rumah tangga untuk mengasuh anak saya dan mengurus pekerjaan rumah. Suami saya hampir tidak pernah di rumah karena pekerjaannya, dan dia tidak pernah tinggal jauh dari orang tuanya sebelum kami menikah. Jadi, ketika kami pindah ke Abu Dhabi, itu adalah perubahan besar. Tiba-tiba, kami harus melakukan semua sendiri—memasak, bersih-bersih, dan membesarkan putri kami—semuanya merupakan hal baru bagi kami.

Sejujurnya, saya saat ini merasa sangat berdaya. Kepindahan ini memberikan perubahan pada hubungan kami dan juga cara kami membesarkan putri kami. Suami dan saya bekerja sama dengan baik dan benar-benar saling mendukung untuk menjaga rumah dan kebahagiaan keluarga kami.

 

Mencapai Keseimbangan yang Lebih Sehat antara Pekerjaan dan Keluarga 

Kehidupan sehari-hari kami sekarang terlihat sangat berbeda dari saat di Jakarta. Saya berhenti bekerja agar bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga, dan jam kerja suami sangat baik—dia bekerja dari jam 8 pagi hingga 4 sore, kecuali hari Jumat hanya setengah hari. Ditambah, sedikit kemacetan di sini berarti kami memiliki lebih banyak waktu bersama. Kami juga punya lebih banyak ruang untuk diri kami masing-masing untuk melakukan hobi: suami saya sekarang suka berlari dan saya sangat menyukai yoga dan pilates.

 

Tetap Aktif di Abu Dhabi

Ketika cuacanya nyaman (yang terjadi sekitar setengah tahun), kami menghabiskan banyak waktu di luar ruangan. Kami suka piknik di pantai, pergi ke taman, playground, atau hiking ke Emirat lainnya. Ada pantai untuk keluarga yang indah dan bersih dekat pusat kota yang sering kami kunjungi. Dan selama bulan-bulan yang lebih panas, kami tetap aktif di dalam ruangan. Ada banyak pilihan menyenangkan seperti indoor climbing, theme park, dan bermain rollerblade, sulit untuk kehabisan aktivitas di sini. Kami juga tinggal dekat dengan Perpustakaan Anak Abu Dhabi, di mana kami bisa membaca dan meminjam berbagai buku anak secara gratis. Akses mudah ke perpustakaan itu sangat berperan dalam menjadikan putri saya seorang kutu buku sejak kecil.

 

Menghadapi Keragaman Budaya

Salah satu hal yang paling saya suka tentang Abu Dhabi adalah betapa beragamnya budaya di sini. Lebih dari 80% populasi Abu Dhabi adalah ekspatriat. Ini adalah tempat pertemuan yang nyata dari berbagai budaya. Putri saya bersekolah di sekolah internasional di mana bahasa utama adalah bahasa Inggris, dan teman-temannya berasal dari berbagai negara seperti India, Rusia, Rumania, dan banyak lagi. Saya juga telah berteman dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda melalui sekolah, yang merupakan pengalaman yang memperkaya kehidupan.

Kualitas pendidikan di sini juga sangat tinggi. Sekolah putri saya luar biasa, dan dia memiliki akses ke program ekstrakurikuler dengan guru-guru yang luar biasa, mulai dari senam, renang, tari hingga piano. Saya merasa kami tidak akan bisa menemukan tingkat pendidikan ini di Indonesia, atau jika iya, harga dan lamanya perjalanan akan membuatnya tidak mungkin.

 

Tetap Terhubung dengan Indonesia

Meskipun banyak perubahan yang terjadi, kami beruntung memiliki komunitas Indonesia yang kuat. Ada lebih dari 10.000 orang Indonesia di sini, dan kami memiliki komunitas yang baik. Ada juga beberapa restoran Indonesia di Abu Dhabi, favorit kami adalah Rempah Restaurant (@rempah.ae), yang membuat kami merasakan kampung halaman di perantauan. Selain itu, keluarga kami juga mulai menyukai makanan Arab, jadi kami benar-benar bersahabat dengan masakan lokal!

Kami selalu berusaha untuk terbang kembali ke Indonesia untuk mengunjungi keluarga kami setahun sekali, yang selalu menjadi liburan yang menyegarkan, terutama selama bulan-bulan musim panas yang panas di Abu Dhabi. Tinggal jauh dari kerabat pasti merupakan pengorbanan, tetapi kami juga telah tumbuh dan mendapatkan banyak hal positif dari kepindahan kami ke Abu Dhabi. Kepindahan ini telah menjadi perjalanan penuh pembelajaran dan pengalaman baru, dan kami sangat menghargai bagaimana hal itu membentuk keluarga kami.